NHTSA atau Lembaga Keselamatan Jalan Raya dan Lalu Lintas Amerika Serikat mengajukan regulasi baru, setiap mobil listrik dan hibrida wajib
mengeluarkan suara. Alasannya, meningkatkan kewaspadaan pengguna jalan
lain atau menghindari kecelakaan.
Usulan ini untuk melindungi
pejalan kaki dan pesepeda. NHTSA menyatakan, dengan mendesain kendaraan
yang bisa mengeluarkan suara pada kecepatan rendah - di bawah 18 mph
(28,9 kph) - dapat menghindari kecelakaan yang setiap tahunnya mencapai
2.800 orang.
Untuk itu, setiap kendaraan harus mengeluarkan dana tambahan 30 dollar AS (Rp 291.000) buat speaker
atau total 23 juta dollar (Rp 223,1 miliar) jika peraturan mulai
diberlakukan pada 2016 (sesuai dengan jumlah mobil listrik dan hibrida). Setiap merek bisa mendesain suara sendiri.
Terpernting, suara tersebut bisa meningkatkan kewaspadaan pejalan kaki,
pesepeda dan pengguna jalan lain.
Beberapa merek di AS sudah menambahkan suara pada mobil listrik dan
hibridanya. General Motors misalnya, menambahkan suara pada Chevrolet
Volt 2013 yang dioperasikan dengan menekan tombol peringatan saat lampu
sein menyala dan berbelok. Hal yang sama juga dilakukan Nissan untuk Leaf. Pada kecepatan 0-18
mph (0-28,9 kph) mobil mengeluarkan suara. Bedanya Nissan membuatnya
otomatis, sehingga pengendara tidak repot. Toyota juga sudah menggunakan
pada Prius yang berbunyi pada kecepatan di bawah 15 mph (24,1 kph),
saat mobil mengandalkan baterai sebagai sumber energi atau mesinnya
mati.