Cermati Hal Ini Sebelum Pakai Mobil Rental

Jenis kebutuhan menyewa mobil bisa berbeda-beda, misal ingin tamasya ke luar kota bersama keluarga, kurang cocok pakai sedan karena daya tampung terbatas, maka pinjam MPV atau SUV. Beda lagi kalau buat kendaraan pengantar pengantin, nah kalau ini paling diincar sedan mewah.
 
Apapun jenis mobil yang diinginkan, peminat setidaknya harus mengerti apa saja yang mesti dipahami sebelum menggunakan mobil rental. 
 
Berikut tips ringan yang bisa diikuti saat ingin meminjam mobil sewaan.

1. Tentukan perusahaan penyedia jasa sewa mobil yang sudah dikenal dan terpercaya. Tanyakan juga soal asuransi penumpang sekaligus mobil.

2. Pahami perjanjian sewa, apa yang boleh dilakukan, dan hindari yang tidak diperbolehkan.

3. Pilih mobil yang sesuai kebutuhan seperti kapasitas penumpang (sedan, MPV, SUV,  atau bus), mesin, transmisi (manual atau matik), sesuaikan dengan dana yang tersedia.

4. Pastikan kelengkapan kendaraan tersedia, seperti STNK, kunci, ban cadangan, P3K, dan yang lain.

5. Periksa kondisi fisik mobil, bandingkan dengan STNK (pelat nomor, warna, dan model), periksa juga kondisi pelek dan ban, sistem penerangan, klakson, dan alat keamanan seperti kunci stir dan alarm. Selain untuk keselamatan, pemeriksaan perlu agar terhindar dari klaim kerusakan yang tidak kita lakukan.

Kenali rute perjalanan yang dipilih dan cari informasi lokasi bengkel servis sesuai merek mobil.

Inilah Ide Pabrikan Mobil Untuk Menghemat BBM

Pada jaman dahulu, untuk memiliki mobil yang efisien harus memakai mobil kecil dengan mesin berukuran mini. Jangan harapkan ada performa baik atau kenyamanan. Intinya mendapatkan irit harus dengan mengorbankan seluruh hal lainnya.

Sekarang berbeda. Pengalaman berpuluh tahun membuat mobil dipadu majunya teknologi material maupun elektronik membuat para insinyur lebih bebas menelurkan ide gila. Sementara ide katup variabel sudah dianggap usang dan biasa, inilah ide-ide radikal dalam penghematan BBM yang kini sudah ada di pasaran. Beberapa diantaranya:
   

Hybrid
Hybrid memadukan mesin konvensional dengan listrik untuk menghasilkan pengendaraan efisien sembari menambah performa. Ambil contoh Camry 2.5 Hybrid yang kehematan maupun performanya lebih baik dibanding versi 2.5 biasa.

Saat ini hybrid dikawinkan lagi dengan mobil listrik murni yang menghasilkan hybrid plug-in. Intinya seperti hybrid biasa, namun dilengkapi baterai lebih besar serta fasilitas pengisian listrik dari soket di rumah. Alhasil mobil bisa dijalankan tanpa mesin bensinnya hingga puluhan kilometer sebelum kembali ke mode hybrid biasa.

Atkinson Cycle
Ini adalah modifikasi dari mesin 4 langkah. Atkinson cycle memiliki langkah isap dan kompresi lebih pendek, dengan langkah usaha serta langkah buang normal. Artinya ia membakar lebih sedikit BBM dengan ekspansi tenaga mendekati normal. Keuntungannya mesin jadi lebih irit, tapi kerugiannya rentang tenaga mesin berada di putaran lebih sempit.

Baru-baru ini Lexus berhasil mengawinkan mesin siklus Atkinson dengan Otto secara brilian. Di saat berjalan konstan, mesin akan menjalankan pembakaran secara siklus Atkinson, begitu membutuhkan akselerasi kuat langsung berpindah ke siklus normal. Semuanya dicapai dengan mengubah puluhan komponen dari mesin konvensional.

Eco Mode
Hingga saat ini, cara berkendara memang memegang peranan penting dalam mengurangi konsumsi BBM. Tapi tidak sepenting di masa lalu lagi. Itu karena sekarang sudah banyak mobil yang menggunakan moda eco alias eco mode.

Tinggal memencet sebuah tombol, maka karakter mesin serta transmisi diubah oleh komputer untuk mengefisiensikan pemakaian BBM. Responsivitas dikurangi, serta perpindahan gigi dilakukan lebih cepat. Bahkan di beberapa mobil premium seperti Infiniti misalnya, eco mode sanggup mengintervensi injakan pedal gas dan melakukan sedikit perlawanan di kaki ketika injakan pedal kita dinilai terlalu dalam.


Coasting
Pengereman mesin alias engine brake memang berguna untuk mengurangi kinerja rem. Tapi setelah itu itu kita akan membutuhkan usaha untuk mengembalikan kecepatan semula.

Kini ada teknologi baru yang dinamai Coasting oleh BMW. Jadi saat kita melepas gas, hubungan mesin dengan roda diputus total, bagaikan kita menginjak kopling di mobil manual. Mobil pun meluncur lebih lancar tanpa kekurangan kecepatan drastis. Ini berguna saat berkendara di tol dan Anda bisa melepas gas lebih awal ketika hendak mengurangi laju. Tentu saja Coasting hanya berfungsi di mode eco ketika pengiritan BBM menjadi prioritas.

Tes Drive: Daihatsu Ayla Termurah

Postur mengotak membuat wajahnya tidak terlalu eye-catching. Meski begitu, desain bumper kokoh cukup untuk menunjukkan potensinya. Selain untuk membedakan dengan Toyota Agya sebagai saudara kembar.

Bodi minimalis tanpa banyak guratan. Pelek masih besi dan ditutup dop. Ke belakang, desain lampu membuat tampangnya lebih memikat. Pun dengan bentuk tubuh yang cukup pas dan enak dilihat.
 

Memang dimensinya hanya 3.600 x 1.600 x 1.520 mm (PxLxT). Tapi Daihatsu membuat ruang mesin menjadi kompak. Positifnya, kabin Ayla terbilang luas untuk sebuah city car. Belum lagi desain dasbor yang ringkas membuat kabin terasa lapang.

Desain dasbor minimalis. Audio single-DIN sudah dilengkapi koneksi USB dan AUX-IN. Panel instrumen tak kalah sederhana. Tanpa penunjuk putaran mesin dan hanya ada speedometer besar di tengah. Di bawahnya terdapat beberapa info penting. AC sudah terdapat di tipe ini.

Posisi duduk pengemudi cukup tinggi sehingga menyajikan visibilitas keluar memadai. Tetap nyaman dan memberikan posisi duduk yang pas. Dukungan power steering elektrik membuat manuver terasa mudah. Bersinergi dengan bodi kompak, Ayla sangat pas untuk kaum hawa.

Sayang konsol boksnya kerendahan. Cukup sulit ketika akan menjangkau cup holder di depan. ketiadaan pegangan tangan di atap menyulitkan saat mobil manuver cepat. Tuas transmisi panjang menjaga pengemudi agar tetap mudah menjangkaunya.

Kabin belakang Ayla terasa sangat luas. Selain karena dimensi kabin, menipisnya sandaran bangku menyumbang kesan lapang. Termasuk pula alas jok belakang yang panjangnya dikurangi. Sedikit rendah, tapi tetap nyaman ketika diduduki. Bagasi Ayla juga termasuk sangat lega di kelasnya.

Mesin 998 cc 3-silinder Ayla bertenaga 65 dk di 6.000 rpm dan torsi 88 Nm di 3.600 rpm. Sebagai penerus tenaga digunakan transmisi matik 4-speed.

Suara mesin terdengar cukup jelas di kabin. Termasuk desingan khas mesin 3-silinder. Respons mesin di putaran bawah terasa memadai untuk mobil seberat 765 kg. Ditambah rasio final gear 4,485, Ayla terasa pas saat kondisi ‘stop and go’.

Hal tersebut tercermin dari figur akselerasi Ayla. Si mungil ini sanggup menuntaskan akselerasi 0-100 km/jam hanya dalam tempo 16,53 detik. Akselerasi di kecepatan menengahnya juga cukup memadai. Ayla terasa menyenangkan di jalan dalam kota.

Keunggulan tersebut berkorelasi positif dengan konsumsi BBM dalam kota. Memang, teknologi mesin dan transmisinya masih konvensional. Tapi ia sanggup mencatat konsumsi BBM dalam kota 13,5 km/l.

Di rute tol, mengandalkan mesin 3-silinder dengan kapasitas kecil, membuatnya kesulitan saat cruising. Walau tanpa takometer, kami merasa putaran mesinnya di kecepatan 100 km/jam cukup tinggi. Ia pun hanya mencatat konsumsi BBM 18,5 km/l di tol.
 


Ayunan suspensi Ayla juga cukup empuk. Wheelbase 2.450 mm membantu meningkatkan kenyamanan. Sayang, bobot mobil ringan membuatnya menimbulkan kegaduhan saat melewati speed trap.

Sementara untuk pengendalian, jangan terlalu berharap banyak darinya. Potensi limbung mudah terdeteksi. Penggunaan ban 155/80 R13 kian membatasi kelincahannya di jalan.

Namanya juga model paling ekonomis, fitur Ayla tipe M terbilang ‘sangat pas’. Power window sudah ada. Tapi spion samping tanpa pengatur elektrik. Tidak ada foglamp atau sensor parkir.

Periksa Bagian Ini Saat Membeli Mobil Baru

Di awal tahun ini Anda ingin membeli mobil baru untuk mengganti mobil yang lama. Jangan lupa periksa bagian ini saat serah terima mobil baru Anda.
   

Cek Bodi Mobil
Perhatikan kondisi seluruh bodi mobil. Cermati ada baret atau kerusakan cat lainnya. Ada tidak ada cacat yang terlewat, sebaiknya pengecekan dilakukan di tempat yang terang. Bila ditemukan ada cacat, Anda berhak untuk meminta unit pengganti lain.

Periksa Kabin
Kabin mobil baru umumnya ditutupi sarung plastik. Ini bukan berarti jok atau panel pintu bebas dari cacat. Minta tolong dealer buka untuk melihat kondisi komponen. Bila ada kerusakan segera minta penggantian komponen.

Periksa Dokumen
Kecuali BPKB dan faktur, Anda akan mendapat sejumlah dokumen. Utamanya STNK, periksa data yang tertera di sana. Mulai dari nama, alamat, nomor rangka, dan nomor mesin. Bila ada kesalahan minta dealer untuk perbaiki.

Buku Panduan Pemilik & Buku Servis
Buku ini mesti ada di mobil. Ia akan membantu Anda memahami fitur-fitur yang ada di mobil. Sementara buku servis untuk melakukan perawatan berkala di bengkel resmi.

Tool Kit
Anda akan dibekali tool kit standar. Periksa keberadaannya dan apakah alat yang diberikan sesuai dengan pabrikan.

Tes Mobil
Sebelum serah terima, lakukan test drive singkat dulu. Pastikan tak ada bunyi-bunyi tak wajar atau aneh dari mesin dan suspensi. Periksa indikator di dasbor dan nyalakan AC serta head unit.

Mobil-Mobil Jenis Ini Paling Sedikit Mengalami Masalah

Ketika membeli dan akhirnya menggunakan mobil baru, mobil berjenis apa yang paling sering mengalami masalah di Indonesia? Jawabannya adalah mobil berjenis Van, sementara mobil berjenis MPV dan SUV paling sedikit mengalami masalah. 

Setidaknya, itulah hasil laporan dari Indonesia Initial Quality Study (IQS) yang digelar JD Power Asia Pasifik. Dalam siaran persnya, pemilik MPV dan SUV paling sedikit mengalami masalah dengan kendaraannya, sementara pemilik kendaraan van mengalami paling banyak masalah. 

Di antara berbagai sistim kendaraan yang dievaluasi dalam studi ini, masalah terkait pengalaman berkendara merupakan masalah yang paling banyak disampaikan, diikuti oleh masalah dengan mesin dan transmisi. 

Pada tingkat gejala masalah yang lebih spesifik, rem bergetar adalah masalah yang paling banyak dikeluhkan, diikuti oleh rem yang berisik. 

Sepertiga (33%) pemilik yang tidak memiliki masalah dengan kendaraan barunya mengatakan bahwa mereka akan merekomendasikan model kendaraannya kepada keluarga dan teman, sementara hanya 20 persen pemilik yang mengalami dua atau lebih masalah mengatakan akan merekomendasikan model kendaraannya. 

Hal yang sama juga terlihat dalam hal rekomendasi merek kendaraan. Lebih dari dua per tiga (68%) pemilik mengatakan bahwa kendaraan yang dibelinya merupakan kendaraan pertama mereka. 

Dengan mempertimbangkan bahwa kebanyakan pemilik kendaraan di Indonesia baru pertama kalinya membeli kendaraan baru, rekomendasi dari mulut ke mulut menjadi faktor penting yang berpengaruh dalam proses pembelian. 

Merek-merek yang dapat membuat kendaraan berkualitas tinggi yang melebihi harapan konsumen dapat memetik keuntungan dari rekomendasi positif dari pemilik kendaraan yang puas.