Tips Ganti Lampu Halogen saat Musim Hujan

Berkendara di musim hujan jarak pandang pengemudi jadi terbatas, apalagi jika hujannya deras dan malam hari. Visibilitas pengemudi bertumpu pada lampu yang digunakan di mobilnya.

Pasalnya, ada lampu yang penerangannya bagus ketika digunakan dalam keadaan normal, namun kurang mumpuni manakala hujan turun. Misal daya sorot cahaya tidak dapat menembus hujan deras, sorotan cahaya ke aspal yang basah tidak memberi penglihatan yang baik.

Lalu lampu halogen seperti apa yang pas digunakan untuk kondisi hujan, jika kebetulan lampu standar putus dan ingin diganti? Apa yang mesti diperhatikan?

Yang umum di mobil standar adalah 60/55W, 60 watt untuk lampu jauh dan 55 watt lampu dekat. Sebetulnya untuk kondisi hujan, lampu dari pabrikan sudah cukup. Mengenai mengganti lampu dengan watt lebih besar tentu lebih baik, namun hati-hati, apakah rumah lampu mobilnya lebih kuat. Lampu lebih terang, berarti juga lebih panas. Rumah lampu atau reflektor juga kabel bisa rusak gara-gara kepanasan oleh bohlam. Watt boleh naik, asal jangan terlalu banyak.

Sebaiknya kalau hendak ganti lampu jadi lebih terang, pilih lampu yang punya watt standar tetapi bisa menghasilkan cahaya lebih terang. Dalam kondisi cuaca hujan dianjurkan menggunakan lampu yang lebih terang supaya lebih safety dalam berkendara. Tetapi pilih warna cahayanya jangan yang terlalu putih.

Di pasaran banyak bohlam lampu yang berlapis (coating) warna kuning atau pelangi untuk segala cuaca. Ada lampu segala cuaca yang sinarnya mengandung warna ungu. Sehingga dapat menambah daya penglihatan saat hujan. Dari segi safety, saat hujan lampu depan juga berguna agar pengemudi lain bisa melihat mobil kita tapi juga sinar lampu jangan membuat silau pengemudi lain.