Mobil baru harus lulus tes tabrak yang dilakukan oleh pabrik. Kendati
demikian beberapa lembaga independen melakukan pengujian sesuai dengan
standar mereka.
Insurance Institute for Highway Safety (IIHS), lembaga tes yang dibentuk oleh perusahaan asuransi dengan beberapa tingkat penilaian: Bagus (Good), dapat diterima (Fair), biasa saja (marginal), dan buruk (poor).
Belakangan tes keamaan IIHS menjadi lebih diperhatikan karena punya
fasilitas tes lebih lengkap. Beginilah cara tes tabraknya.
1. FMVSS 208, Full Frontal Impact
Inilah tes ”orisinal”, sudah dijalankan berbagai lembaga sejak 1968.
Semua bagian depan mobil ditabrakkan ke tembok khusus, lurus pada
kecepatan di atas 48 km per jam untuk orang-orangan (dummy) tanpa sabuk
pengaman dan 56 km per jam untuk orang-orangan dengan sabuk pengaman
dipasang.
2. Small-Overlap Frontal Impact
Pada kecepatan 64 km per jam, 25 persen bagian depan mobil ditabrakkan.
Penumpang akan terlempar ke sudut mobil (pilar A). Pada tes beberapa
waktu lalu, hanya tiga mobil dari 11 yang dianggap aman pada tes jenis
ini. Kebanyakan kantung udara depan dan samping tak mampu menahan kepala
penumpang yang ”nyelonong” membentur pilar A.
3. Moderate-Overlap Frontal Impact
Hampir sama dengan tes nomor dua, pada kecepatan 64 km per jam, 40
persen bagian depan mobil ditabrakkan. Pertama kali dilakukan pada 1995.
Hasilnya, banyak mobil tak memenuhi harapan. Akhirnya produsen
menambahkan beberapa komponen untuk memperkokoh ruang mesin dan
penumpang dengan struktur khusus.
4. FMVSS 214, Side Impact
Pada tes ini, tembok perusak seberat 1.300-an kg dihantamkan ke bodi
samping mobil yang melaju pada kecepatan 53 km per jam dengan sudut 90
derajat. IIHS menggunakan orang-orangan perempuan di jok depan dan
belakang untuk mengetahu titik tabrak yang berbahaya. Hanya 20 persen
yang mencapai predikat bagus pada 2003. Kini, produsen mobil juga harus
berpikir untuk menguatkan struktur bodi samping dan pilar-pilar.
5. FMVSS 216, Roof Crush
Pelat baja seberat lebih dari 2.700-an kg dibenturkan ketepi atap mobil.
Teorinya, untuk mencapai nilai bagus, atap mobil harus mampu menahan
beban empat kali bobot mobil.
6. FMVSS 301
Ini bukan tes tabrak untuk mengetahui keamanan penumpang, tapi menguji
tangki bahan bakar tidak bocor ketika tabrakan keras terjadi. Pasalnya,
kalau tangki bahan bakar bocor, akibatnya sangat berbahaya. Untuk
mendapat nilai bagus, tangki harus terisi 93 persen, kebocoran tidak
boleh lebih dari satu ons per menit. Ini juga berlaku untuk tumpahan
cairan elektrolit pada mobil listrik.