Daihatsu Xenia R Sporty A/T
Daihatsu Xenia tipe R bertransmisi otomatik dengan aksesori jenis Sporty
diberi harga Rp 181,9 juta. Lebih mahal Rp 5,8 juta dari tipe serupa
yang pakai pedal kopling.
Fitur standar yang dimiliki kedua mobil ini sama, yaitu 2 SRS Airbags,
pretensioner seatbelt, jok tebal berdesain baru berbahan kain sampai
aksen silver di beberapa bagian interior.
Begitu juga dengan aksesori yang dibawa. Keduanya pakai headunit 2 DIN
dengan layar sentuh, pemutar DVD dan dibekali sistem navigasi. Kosmetik
luarnya pun sama persis.
Perbedaan terbesar pada performa. Xenia R Sporty memakai transmisi
otomatis 4AQ-D. Girboks ini juga ditemukan di karya bareng Daihatsu dan
Toyota lain yaitu Terios/Rush.
Transmisi ini punya spesifikasi rasio gigi 2,731 (gigi 1), 1,526 (2),
1,000 (3) dan 0,696 (4) dengan rasio gigi akhir di gardan (final gear)
5,571. Kombinasi ini ampuh menolong saat berakselerasi dari keadaan
statis maupun berjalan.
Sebagai catatan, Xenia transmisi otomatis mampu melaju 0-100 km/jam dalam
hitungan 14,9 detik. Hasil yang lumayan buat mobil pengangkut 7
penumpang dengan mesin 1.298 cc dan klaim tenaga 92 dk.
Di jalan yang macet dan banyak menuntut aktivitas ‘stop and go’,
transmisi ini beroperasi dengan tenang. Perpindahan gigi terasa halus
dan minim entakan.
Sayang, resep ini punya konsekuensi tingginya raungan mesin mobil.
Suara tersebut terdengar saat akselerasi maupun kala melaju konstan 100
km/jam pada putaran mesin 3.300 rpm.
Bila dibandingkan konsumsi bahan bakarnya, Xenia matik mesti angkat
topi kepada Xenia manual. Pencapaian terbaik untuk rute dalam kota
‘hanya’ 10,8 km/liter.
Daihatsu Xenia R Sporty M/T
Daihatsu Xenia tipe R bertransmisi manual 5-speed dengan aksesori jenis
Sporty diberi harga Rp 176,1 juta. Fitur standar dan aksesori yang
didapat kedua mobil ini sama persis. Ketika berada di dalam akan
sama-sama ditemukan headunit 2 DIN dengan layar sentuh, pemutar DVD dan
dibekali sistem navigasi.
Perbedaan nyata baru terasa saat mobil berjalan. Mesin 1.298 cc bertenaga 92 dk terasa begitu responsif terutama di putaran bawah. Saking responsifnya, kita bisa dengan mudah mendapatkan gejala lonjakan tenaga mendadak bila tidak halus memainkan pedal gas.
Di kemacetan pun penyaluran tenaga mesin baru terasa kalem bila kita sangat halus mengatur pedal gas dan kopling. Memang pedal kopling Xenia tergolong ringan, tapi bila mesti menginjaknya berkali-kali di tengah kemacetan cukup menyiksa kaki kiri pengemudi.
Putaran mesin saat melaju 100 km/jam di angka 3.500 rpm. Ini angka yang cukup tinggi, walau bila dibandingkan generasi sebelumnya ini sudah 400 rpm lebih rendah. Catatan konsumsi bahan bakar di tol 16,6 km/l. Sementara untuk rute dalam kota Xenia manual bisa mencapai 12,1 km/liter.
Perbedaan nyata baru terasa saat mobil berjalan. Mesin 1.298 cc bertenaga 92 dk terasa begitu responsif terutama di putaran bawah. Saking responsifnya, kita bisa dengan mudah mendapatkan gejala lonjakan tenaga mendadak bila tidak halus memainkan pedal gas.
Di kemacetan pun penyaluran tenaga mesin baru terasa kalem bila kita sangat halus mengatur pedal gas dan kopling. Memang pedal kopling Xenia tergolong ringan, tapi bila mesti menginjaknya berkali-kali di tengah kemacetan cukup menyiksa kaki kiri pengemudi.
Putaran mesin saat melaju 100 km/jam di angka 3.500 rpm. Ini angka yang cukup tinggi, walau bila dibandingkan generasi sebelumnya ini sudah 400 rpm lebih rendah. Catatan konsumsi bahan bakar di tol 16,6 km/l. Sementara untuk rute dalam kota Xenia manual bisa mencapai 12,1 km/liter.
Anda membutuhkan pedoman perbaikan untuk Xenia/Avanza, klik disini.