Di antara pilihan produk Outlander Sport, PX adalah trim termewah.
Beberapa fitur unggulan dijejalkan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors
(KTB) untuk menegaskan statusnya sebagai flagship.
Lihat saja atap panoramic dan tombol Start-Stop, itu semua cuma ada di versi PX. Begitu juga dengan paddle shift dan lampu utama HID yang eksklusif untuk PX.
PX juga sudah dilengkapi transmisi otomatis canggih kebanggaan Mitsubishi, INVECS III. Ini merupakan girboks CVT dengan Sport Mode. Powertrain ini mengklaim kehalusan mengantar tenaga namun tetap piawai melayani ambisi pengemudi saat berakselerasi.
Kala berjalan, kinerja khas CVT langsung terlihat. Kecepatan meningkat tanpa disertai entakan yang biasa muncul pada girboks matik konvensional.
Akselerasi pun tak bisa diremehkan karena ia mencetak waktu 10,7 detik untuk sprint 0-100 km/jam. Tak buruk mengingat selisihnya cuma kalah 1 detik dari Outlander Sport bertransmisi manual. Konsumsi BBM dalam kota ada di figur 9,2 km/l. Sedangkan rute tol diselesaikannya dengan catatan 14,8 km/l.
Lihat saja atap panoramic dan tombol Start-Stop, itu semua cuma ada di versi PX. Begitu juga dengan paddle shift dan lampu utama HID yang eksklusif untuk PX.
PX juga sudah dilengkapi transmisi otomatis canggih kebanggaan Mitsubishi, INVECS III. Ini merupakan girboks CVT dengan Sport Mode. Powertrain ini mengklaim kehalusan mengantar tenaga namun tetap piawai melayani ambisi pengemudi saat berakselerasi.
Kala berjalan, kinerja khas CVT langsung terlihat. Kecepatan meningkat tanpa disertai entakan yang biasa muncul pada girboks matik konvensional.
Akselerasi pun tak bisa diremehkan karena ia mencetak waktu 10,7 detik untuk sprint 0-100 km/jam. Tak buruk mengingat selisihnya cuma kalah 1 detik dari Outlander Sport bertransmisi manual. Konsumsi BBM dalam kota ada di figur 9,2 km/l. Sedangkan rute tol diselesaikannya dengan catatan 14,8 km/l.
Kebalikan dengan PX, GLX adalah varian paling murah yang dimiliki
keluarga Outlander Sport. Salah satu tugasnya adalah ‘menjemput’
prospect buyer Outlander Sport yang berbudget lebih terbatas.
GLX pula yang menjadi satu-satunya varian dengan transmisi manual. Begitu popularnya PX dan GLS, bisa jadi tak banyak orang yang tahu kalau Outlander Sport sebenarnya juga punya opsi bertransmisi manual di GLX.
Girboks manual Outlander adalah unit 5 percepatan dengan rasio final gear 4,235. Cukup kasar sehingga ada satu hal yang bisa diharapkan, yakni tarikan bawah lebih galak untuk berakselerasi.
Saat dilajukan, kami segera terpukau pada entengnya tekanan pedal kopling. Memang tidak sampai senyaman unit matik yang membuat kaki kiri bebas total, tapi ringannya pedal kopling ini sungguh menolong terutama saat macet. Bukan cuma itu, pergeseran tuas perseneling pun terasa enteng. Shifting mudah dan sangat jarang terjadi missed gear.
Dengan output dari mesin sama, 150 dk – 197 Nm, Outlander Sport manual lebih kencang dibanding matik. Ia berakselerasi 0-100 km/jam dalam tempo 9,7 detik. Ketiadaannya segala kontrol traksi atau stabilitas membuat ban mudah sekali spin jika pedal gas diinjak kasar.
Di ranah konsumsi BBM juga begitu, Outlander Sport manual menoreh hasil lebih baik dibanding model otomatisnya. Rute dalam kota hadir dengan catatan 10,1 km/l sedangkan tol 15,1 km/l.
GLX pula yang menjadi satu-satunya varian dengan transmisi manual. Begitu popularnya PX dan GLS, bisa jadi tak banyak orang yang tahu kalau Outlander Sport sebenarnya juga punya opsi bertransmisi manual di GLX.
Girboks manual Outlander adalah unit 5 percepatan dengan rasio final gear 4,235. Cukup kasar sehingga ada satu hal yang bisa diharapkan, yakni tarikan bawah lebih galak untuk berakselerasi.
Saat dilajukan, kami segera terpukau pada entengnya tekanan pedal kopling. Memang tidak sampai senyaman unit matik yang membuat kaki kiri bebas total, tapi ringannya pedal kopling ini sungguh menolong terutama saat macet. Bukan cuma itu, pergeseran tuas perseneling pun terasa enteng. Shifting mudah dan sangat jarang terjadi missed gear.
Dengan output dari mesin sama, 150 dk – 197 Nm, Outlander Sport manual lebih kencang dibanding matik. Ia berakselerasi 0-100 km/jam dalam tempo 9,7 detik. Ketiadaannya segala kontrol traksi atau stabilitas membuat ban mudah sekali spin jika pedal gas diinjak kasar.
Di ranah konsumsi BBM juga begitu, Outlander Sport manual menoreh hasil lebih baik dibanding model otomatisnya. Rute dalam kota hadir dengan catatan 10,1 km/l sedangkan tol 15,1 km/l.
Anda membutuhkan pedoman perbaikan buat Mitsubishi, klik disini.