Sejarah Klakson Pada Mobil


Klakson Mobil

Klakson berasal dari klazo yang berarti menjerit diambil dari bahasa Yunani. Miller Reese Hutchison pada mulanya membuat klakson elektrik bertenaga listrik yang dipasang di mobil pribadinya pada tahun 1908. 

Klakson tersebut kemudian dibeli oleh perusahaan suku cadang Lovell McConnell Manufacturing Co yang berasal dari Amerika Serikat yang kemudian memetenkan klakson itu dengan memberinya merek Klaxons.

Pada mulanya sumber tenaga dari klakson tersebut berasal dari sel baterai kering berdaya 6 volt dan pada tahun 1911 diperkenalkan arus listrik yang dapat diisi ulang menggunakan media sebuah baterai. 

Saat ini, ada dua jenis klakson yang dijual di pasaran, yakni klakson listrik dan klakson angin. Klakson listrik biasa dipasang pasa sepeda motor dan mobil. Sementara klakson angin dipasang pada kendaraan besar seperti bus dan truk.

Diciptakan atau diadakannya klakson adalah sebagai tanda peringatan terhadap kendaraan lain dan sebagai alat identifikasi bagi pihak lain untuk mengetahui keberadaan atau kehadiran sebuah kendaraan. 

Tingkatan kekerasan suara pada setiap kendaraan berbeda, biasanya kendaraan yang memiliki ukuran kecil, bunyi klakson akan kecil pula, sedangkan kendaraan yang besar akan memiliki bunyi klakson yang keras.

Sebuah klakson mobil juga dapat terdengar sebagai sebuah tanda atau identitas. Banyak mobil mewah memiliki klakson yang terdengar halus sementara klakson pada mobil pick up misalnya terdengar cempreng. 

Setiap moda transportasi telah memiliki ciri khas bunyi klakson masing-masing. Sebagai contoh, klakson pada kereta api tentu akan berbeda dengan klakson yang ada pada sebuah kapal laut maupun sebuah bus.