Buat anda yang
menginginkan mobil "city car" untuk meliuk di kepadatan arus lalu lintas, hemat bahan bakar, memiliki faktor
keamanan tinggi serta melaju seperti mobil sport. Sambutlah smart fortwo BRABUS, hasil kreasi rumah
modifikasi khusus produk Mercedes-Benz yang sempat menjadi bintang pada
IIMS lalu.
Mobil ini diklaim memiliki seluruh keunggulan smart fortwo
standar, termasuk konsumsi bbm yang irit, tapi mampu melaju layaknya
mobil performa tinggi. Sedari awal smart fortwo tidak
dirancang untuk kebut-kebutan. Kepraktisan serta kelincahanlah yang
menjadi daya tarik utama.
Lalu apa jadinya bila mobil berbobot tak sampai 800 kg ini dipacu oleh mesin sekuat 102 dk? Artinya ia memiliki power to weight ratio lebih besar ketimbang Volkswagen Golf TSI atau bahkan Mercedes-Benz SLK 200 Kompressor.
Hasilnya
mencengangkan. Meskipun ditemani transmisi dengan respons lambat
seperti pada smart fortwo standar, BRABUS hanya butuh 9,2 detik untuk
menuntaskan 0-100 km/jam. Injak gas terus, dan dalam 16,6 detik mobil
ini mampu menyelesaikan lintasan drag race sepanjang 402 meter. Dan
bila tak dibatasi secara elektronik, si mungil ini mampu menembus nyaris
200 km/jam.
Sejak 2.000 rpm, entakan turbo terasa sangat kuat.
Bahkan ban lebar berukuran 225 mm di belakang harus berjuang keras
mencari traksi. Figur akselerasi tadi terasa istimewa mengingat terjadi
di sebuah smart fortwo nan mungil.
Hebatnya lagi, figur konsumsi
bbm-nya masih cukup baik dengan 14 km/liter untuk rute kombinasi.
Sayangnya, smart fortwo BRABUS mensyaratkan bensin oktan 98 untuk mesin
ini, dan itu tak tersedia di Indonesia. Alhasil, saat berakselerasi
keras selalu terdengar gejala detonasi.
Untuk kaki-kaki, BRABUS
juga menyematkan suspensi sport yang lebih keras dan rendah 10 mm
dibanding versi normal. Memang betul kestabilannya meningkat, tapi efek
negatifnya sungguh menyiksa. Melewati rangkaian sleeper lines di jalan
tol saja, mobil akan berguncang keras.
Dari segi aksesori,
sejumlah komponen berlabel BRABUS ditempatkan pada interior seperti tuas
transmisi, rem parkir, dan panel instrumen. Sedangkan di luar ada pada
pelek, bumper, dan knalpot. Jajaran lampu LED di depan juga menjadi
pembeda versi ini.
Dengan harga Rp 359 juta off-the-road, smart
fortwo BRABUS bukan mobil murah, dan mungkin hanya diminati oleh
kolektor. Tapi sungguh mengagumkan melihat bagaimana teknologi Jerman
bisa membuat sebuah city car yang dapat mempermalukan sebuah mobil
sport.